Rabu, 25 April 2018

Sejarah Peradaban Cina Kuno:1. Pemerintahan 2. Kemasyarakatan3. Ekonomi4. Kondisi lingkungan5. Kehidupan social budaya & kepercayaan6. Pencapaian ilmu dan teknologi7. Pengaruh peradapan cina8. Filsafat cina


Sejarah Peradaban Cina Kuno:
 Bagian dari Peradaban Kuno di Dunia Peradaban Cina adalah beradaban tertua yang hingga sekarang masih bisa dirasakan. Cina memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban dunia. 
Hal itu bisa dilihat dari artefak-artefak yang ditinggalkan atau falsafah yang ditinggalkan. Sebagai salah satu peradaban besar, tentu saja sangatlah perlu untuk mengetahui sistem politik, ekonomi dan masyarakat pada masyarakat Cina. Periodisisa sejarah Cina adalah:
  1. Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang digunakan ketika keakaisan Cina kuno masih berkuasa adalah sistem pemerintahan yang sentralistik. Sistem sentralistik ini bisa disetarakan dengan sikap absolutisme monarki. Sehingga dalam pelaksananany timbullah istilah “semua tanah adalah tanah raja dan semua orang adalah milik raja”.
Dalam pelaksanan pemerintahn raja juga memabgi tugas-tugas bawahan. Pada masa kekaisaran kaisar terdapat enam orang bawahan. Enam orang bawahan inilah yang akan melaksanakan perintah raja. Enam orang itu memiliki tugas: menteri surga, pembuat kebijakan; menteri bumi, menteri berkenaan dengan pendidikan; menteri musim semi, menteri berkenaan dengan pengadilan agama; menteri musim panas, meneteri berkenaan dengan administrasi keseharian; menteri menteri musim gugur, menteri berkenan dengan penjatuhan hukuman; menteri musim dingin, menteri yang berkenaan dengan logistik negara, termasuk pembiayaan proyek besar. Tiap menteri memiliki staff ratusan dari bagian-bagian. Kaisar jug amengontrol enam kekuatan militer, setiap regional memiliki tiga, dua atu satu yang disesuaikan dengan wilayah.
  1. Kemasyarakatan
Sistem keluarga Cina dipengaruhi oleh paham kekeluargaan Konfusius. Menurut Olga Lang, orangtua dalam sistem keluarga Cina berkewajiban mengajari anggota keluarganya tentang mekanisme Negara agar mereka bisa menerima ororitas Negara. Lucian Pye melihat bahwa kultur politik Cina menekankan interpendensi antara pemerintah dan keluarga. Karena, dalam masyarakat tradisional Cina, keluarga berperan untuk mengurangi kekacauan dalam institusi-institusi public, orangtua selalu menekankan order sosial dan kesejahteraan setiap anggota keluarga.
  1. Ekonomi
Ekonomi Cina dibangun berdasarkan ekonomi agrarian. Ekonomi agrarioa tyang memiliki system feodalistik. Sistem bahwa penguasaan tanah memiliki peranan penting.
Pentingnya pertanian bagi Cina telah membawa perubahan pada sisitem teknologi pertanian juga. Sisitem pertanian yang diterapkan Cina pada waktu itu telah mengenal adanya sistem irigasi, rotasi tanaman pertanian, dan penggunaan hewan sebagai alat pertanian.
Cina juga tidak tergantung pada pertanian saja, namun telah mengembangkan hasil peternakan. Peternakan yang berkemabng dicina meliputi peternakan domba, kambing dan sapi. Selain adanya binatang ternak setiap penduduk juga memilki hewan untuk dipelihara, seperti lembu janta, babi dan ayam. Perekonomian Cina juag dibantu dengan adanya perburuan yang dilakukan penduduk.
Tidak hanya pertanian, Cina juga mengembangkan sistem perdagangan dengan dunia luar. Cina telah menjalin hubungan dagang pertama kali dengan melakuakn transaksi di sekitar Cina bagian utara dan laut Cina selatan. Perdagang yang dilakuakn berupa perdagangan besi, timah, cangkang penyu, dan produk kerajinan tangan. Dengan adanya perdagangan maka terjadilah pekembangan teknologi peleburan besi, munculnya kota-kota dagang, dan penggunaan uang.
  1. Kondisi lingkungan
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dataran rendah pada aliran sungai Hwang Ho memiliki tanah yang subur, begitu juga dengan lembah sungai yang berada dihilirnya (hilir sungai Hwang Ho dan Yang Tse). Sungai Hwang Ho memiliki panjang 5.464 km, sungai ini merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok setelah Sungai Panjang (Yang Tse ). Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He).  Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur  kuning  sepanjang  alirannya.   Sungai  ini  bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun  di  Tibet  dan  mengalir  melalui  daerah  Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah  dan  bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal.
Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair  akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
  1. Kehidupan social budaya & kepercayaan
Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada:
Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi.
Kekuatan alam.
Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina adalah:
Dinasti Shang
Dinasti Chou
Dinasti Chin
Dinasti Han
Dinasti Tang
Dinasti Shung
kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat Tiongkok berdasarkan ajaran-ajaran filsafat, ajaran filsafat Tiongkok mengajarkan tata cara hidup bertuhan, bernegara, bermasyarakat dan berkeluarga. Para filsuf yang memberikan dasar kepada sistem kepercayaan di Tiongkok yaitu:
a. Kong Fu-Tse (551-479 SM)
Ajaran yang dibawa adalah Kongfusianisme. Ajaran ini berkisar pada masalah pemerintahan dan keluarga. Menurut Kong Fu Tse, masyarakat terdiri atas keluarga-keluarga. Ini merupakan prinsip keseimbangan hidup dan penempatan fungsi serta kedudukan setiap orang dalam hidup bernegara dan bermasyarakat.
b. Lao Tse (605-531 SM)
Ajaran yang di bawa disebut Taoisme. Inti dari ajaran ini bahwa orang harus mengikuti jalan (Tao) menurut alam dan menolak kehidupan duniawi. Oleh karena itu, penganut Taoisme harus dapat memikul penderitaan dengan hati yang tabah dalam keadaan bagaimanapun.
c. Meng Tse (372-289 SM)
Ajaran yang dibawa Meng Tse mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia itu baik. Manusia memiliki sifat jahat karena terbentuk oleh pemerintahan yang buruk dan kacau. Menurutnya, rakyat berhak memberontak dan menumbangkan pemerintahan yang ada seandainya kaisar tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat.
d. Percaya Kepada Dewa
Sebelum Kong Fu-Tse dan Meng-Tse menyebarkan ajarannya, bangsa Tiongkok percaya terhadap para dewa. Memreka memuja dan menganggap dewa-dewa memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tinggi adalah :
Feng-pa (dewa angin)
Lei-Shih (dewa angin taufan)
T’ai Shan (dewa penguasa bukit suci)
Ho-po (diberi sesajen oleh pendeta perempuan dengan mempersembahkan gadis jelita)
e. Upacara Religi
Pada masa Dinasti Qin, dalam upacara keagamaan menggunaan bejana, guci, mangkok, dan giok. Hal ini dianggap agar mereka mampu hidup kekal.
Pada masa Dinasti Han, sudah dikenal tata cara pemakaman yang menggunakan batu giok.
Pada dasar nya Pandangan Berfikir orang Cina selalu mengembalikan hakekat keharmonisan antara kehidupan “langit” (alam gaib) dan kehidupan di bumi (Alam Dunia Nyata). Mereka percaya bahwa alam semesta ini sebagai akibat dari inkarnasi kekuatan alam. Alam di kuasai oleh spirit spirit yang kekuatannya luar biasa. Menurut dasar pikiran orang Cina, seluruh fenomena alam dapar di bagi menjadi dua klasifikasi yaitu “Yin” dan “yang”  yang Berarti Positif dan Negatif. Dalam Kehidupan orang  Cina ada tiga ajaran yang mereka anut yaitu : Taoisme, Konfucianisme, dan Buddha yang suka disebut juga Tridharma.
  1. Pencapaian ilmu dan teknologi
Sistem ilmu pengetahuan masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
Pada masa Dinasti Shang, terdapat pengetahuan dalam ketrampilan berperang
Pada masa Dinasti Han, terdapat Seismograf yang pertama (alat pencatat getaran bumi di waktu terjadi gempa)
Pada masa Dinasti Han, terdapat Gnomon (alat penunjuk kedudukan matahari untuk mengetahui waktu)
Pada masa Dinasti Han, sudah mengenal sistem pengawetan mayat.
Masyarakat Tiongkok kuno memeliki banyak ahli ilmu astronomi, sehingga muncul dan berkembang sistem penanggalan
Sistem teknologi masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
Pada masa Dinasti Shang, pertanian telah menggunakan sistem pengairan dan astronomi
Pada masa Dinasti Han, kepandaian membuat kertas dari kulit kayu dan kain-kain tua
Pada masa Dinasti Shang, sudah mampu membuat senjata dan peralatan dari perunggu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya : lonceng, pisau, dan bejana ritual.
Di wilayah Tiongkok, orang-orang mampu mengolah barang-barang tambang untuk memenuahi kebutuhan masyarakat, terutama perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata dan lainnya.
  1. Pengaruh peradapan cina
adanya kepercayaan tentang nasib dan peruntungan yang didasarkan pada kejadian yang terjadi pada tubuh, seperti kepercayaan dalam membaca garis tangan.
- lahirnya makanan-makanan yang berasal dari cina, seperti bihun, mie, capcay, tahu , kecap, dll
- baju adat betawi yaitu baju koko berasal dari cina
- islam yang datang ke indonesia ada yang berasal dari cina, terutama pada masa dinasti tang dan dinasti ming.
- banyaknya jenis batik yang menggunakan pola satwa cina, seperti naga, burung poenix, kura-kura, kilin, dll.

  1. Filsafat cina
Perkembangan Awal Filsafat Cina
Berdasarkan penemuan arkeologis, Cina Kuno itu sudah ada sebelum periode Neolitik (5000 SM) baik di sebelah timur laut dan barat laut. Pada periode tersebut, kehidupan komunitas suku berpusat pada penyembahan dewa-dewa leluhur dan dewa-dewa alam. Yang dikenal pada periode ini adalah budaya Yangshao, Dawenko, Liangche, Hungsan, benda-benda yang dikeramatkan dan tempat penyembahan.
Pada masa budaya Lungshan (2600 SM-2100 SM), yakni pada saat Raja Yao dan Shun memerintah, kebudayaan Cina yang berpusat pada pengorbanan yang ditujukan bagi roh-roh alam dan nenek moyang tersebar ke daerah Henan, Shandong dan Hubei. Mereka terintegrasi dalam sebuah keadaan politis yang tersatukan, Xia. Ada juga tentang praktek li (ritual) dalam bentuk penghormatan kepada nenek moyang.
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas filsafat Cina. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang membedakannya dari filsafat India dan Yunani.
Pada masa hidup mereka, negeri Cina dilanda kekacauan yang nyaris tidak pernah berhenti. Pemerintahan Dinasti Chou mengalami perpecahan dan perang berkecamuk di antara raja-raja kecil yang menguasai wilayah yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya rakyat sengsara, dihantui kelaparan dan ratusan ribu meninggal dunia disebabkan peperangan dan pemberontakan yang bertubi-tubi melanda negeri. Tiadanya pemerintahan pusat yang kuat dan degradasi moral di kalangan pejabat pemerintahan mendorong sejumlah kaum terpelajar bangkit dan mulai memikirkan bagaimana mendorong masyarakat berusaha menata kembali kehidupan sosial dan moral mereka dengan baik.

BUDAYAKAN TERIMA KASIH PADA KOLOM KOMENTAR JIKA TUGASMU TERSELESAIKAN !!!


Kamis, 05 April 2018

PERJUANGAN PAHLAWAN DALAM MERAIH KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA PPKn KELAS VIII lengkap


A.   PERLAWANAN RAKYAT MALUKU
A.masa perjuangan di pimpin oleh kapitan pattimura tahun 1589-160
B.belanda
C.pada massa penjajahan belanda maluku menyerang pasukan belanda yg di pimpin oleh kapitan pattimura tetapi perjuangan itu gagal dan pattimura di tembak mati oleh belanda
B.   PERLAWANAN KAUM PADRI
Ringkasan Perlawanan kaum Padri
a .Masa perjuangan dimulai pada tahun 1821-1837 
b. Perjuangan melawan pasukan Belanda yg menjajah bumi pertiwi
c. Ringkasan perjuangan
- Dikenal dengan perang paderi karena perselisihan antara kaum adat dan kaum ulama
- Perselisihan ini dimanfaatkan Belanda dengan politik adu domba sehingga terjadi perang saudara
- Belanda menggunakan siasat benteng yaitu membangun benteng Fort de Kock yang menyimbolkan telah dikuasainya daerah itu
- Kaum adat akhirnya bersatu dengan kaum ulama melawan Belanda
- Persatuan ini membuat Belanda akhirnya mengeluarkan pernyataan yang disebut Plakat panjang dengan isi:
1.Tanam paksa dengan kerja paksa bagi rakyat Minangkabau
2.Kepala Kepala daerah akan digaji
3.Belanda bertindak penengah
- Dibawah pimpinan Letnan kolonel Michiels Belanda menyerang dan menaklukkan Bonjol dengan ditangkapnya Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur yg kemudian dipindah ke Ambon kemudian diasingkan lagi ke Manado
- Imam Bonjol wafat dan dimakamkan di Pinelang,Manado


C.   PERLAWANAN PANGERAN DIPONEGORO
A. 1825-1830
b. Belanda
c. Pertempuran pertama meletus pada tgl 20 Juli 1825 di tegalrejo. Setelah pertempuran di tegalrejo, pangeran diponegoro dan pasukannya menyingkir ke Dekso. Ada pertempuran 2 kali tahun 1825-1825 , saat itu pasukan belanda banyak yang terdesak. Akhirnya belanda menggunakan usaha tipu daya untuk menang,akibatnya banyak pemimpin seperti pangeran suryamataram dan ario pangwadono tertangkap. Di ponegoro terjadi perundingan pada tgl 28 Maret 1830 dengan Jenderal De Kock. Pangeran diponegoro ditangkap ketika perundingan gagal. Pangeran diponegori kemudian dibawa ke Batavia , setelah itu dipindahkan kr Manado tahun 1834 , dan akhrinya ia wafat di Makassar 8 Januari 1855
D.   PERLAWANAN RAKYAT SULAWESI
a. Masa perjuangan rakyat Sulawesi Selatan berlangsung pada tahun 1829 hingga tahun 1907.
b. Perlawanan rakyat Sulawesi Selatan menghadapi Belanda.
c. Berikut ringkasan perjuangan perlawanan rakyat Sulawesi Selatan
Perlawanan ini disebabkan karena hanya Kerajaan Gowa yang mau mengakui kekuasaan Belanda, sedangkan Kerajaan Soppeng dan Wajo tidak. Hal ini menyebabkan Belanda mengundang raja-raja Sulawesi Selatan untuk meninjau kembali Perjanjian Bongaya yang tidak sesuai lagi dengan sistem pemerintahan imperialisme Belanda.
Kurang diterimanya Belanda membuat Belanda menyerang Tanette serta Kerajaan Suppa dan berhasil menguasainya. Hal ini menyebabkan perlawanan dari masyarakat Bone yang kala itu dapat menghancurkan pos-pos Belanda di Pangkajene, Labakang, dan merebut kembali Tanette sehingga kekuasaan Bone makin kuat.
Akibat perlawanan dari rakyat Sulawesi Selatan, kedudukan Belanda di Makassar makin lemah yang kemudian mendapat bantuan pasukan dari pemerintah kolonial Belanda di Batavia di bawah pimpinan Jenderal Mayor van Geen. Pada tanggal 5 Februari 1825, van Geen menyerang pusat-pusat pertahanan pasukan Bone, terutama Bulukamba, Suppa, Segeri, Labakang, dan Pangkajene serta berhasil membuat Raja Tanette berbalik memihak Belanda yang otomatis melemahkan Bone.
Pertempuran terus berkobar dan pasukan Bone bertahan mati-matian karena kalah dalam persenjataan membuat benteng Bone dapat dikuasai oleh Belanda. Dengan jatuhnya Bone, perlawanan rakyat makin melemah, tetapi pertempuran-pertempuran kecil masih terus berlangsung hingga awal abad ke-20.
E.    PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN
A. Masa perjuangan:1859-1905
b. Perjuangan melawan:Belanda
c. Ringkasan perjuangan: perjuanga berlangsung tahun 1859 melawan belanda dan dipimpin oleh pangeran Antasari , di Kalimantan Selatan. Perjuangan ini dikenal dengan Perang Banjar dan berakhir tahun 1905.
F.    PERLAWANAN RAKYAT ACEH
A. Masa perjuangan : 1873-1904
B. Perjuangan melawan : Pemerintahan Hindia Belanda
C. Ringkasan perjuangan : Dibawah pimpinan Mayor Jenderal Kohler, Belanda mendahului menyerang Aceh pada 1873 dan  Belanda berhasil dipukul mundul, dengan Kohler yang diketahui telah tewas. Pada akhir tahun 1873, di bawah pimpinan Mayor Jenderal Van Swieten Belanda melakukan serangan lagi dengan kekutan 8.000 orang tentara. Pada akhirnya Belanda berhasil menduduki istana kesultanan pada 1874. Sultan dan para tokoh yang meninggalkan istana terus melakukan perlawanan di luar kota.
Pada 28 Januari 1874, Sultan Mahmud Syah wafat lalu digantikan oleh putranya yaitu Muhammad Daud Syah.
G.   PERLAWANAN RAKYAT TANAH BATAK
A) Sisingamangaraja X Dan Sisingamangaraja XII (terjadi dari tahun 1878-1907)
B) Perlawanan Melawan Belanda
 C) Bermula dari Penyerang Hindia Belanda Ke daerah di Sumatera Utara yang mengakibatkan Sisingamangaraja X Gugur dalam Peperangan dan perluasan agama Kristen di daerah Batak  Hal ini dianggap Berbahaya dan
Sisingamangaraja XII mulai melancarkan serangan ke pos - pos belanda Pertempuranpun Meluas Hingga Ke Seluruh Sumatra Utara
Pada Akhirnya Kekuasaan Belanda yang semakin luas dan kekuasaan Sisingamangaraja XII yang semakin kecil dan jumlah pasukan yang tidak memadai lalu Sisingamangaraja XII meluncurkan serangan di Dairi dan Sisingamangaraja XII Gugur dalam Pertempuran tersebut



H.   PERLAWANAN RAKYAT BALI
a) masa perjuangan : 1846 - 19 April 1849
b) perjuangan melawan : Belanda
c) ringkasan perjuangan:
Awal dari terjadinya perang Bali adalah perjanjian pihak Belanda dengan Kerajaan Buleleng pada tahun 1843 yang isinya Kerajaan Buleleng akan membantu Belanda jika kapalnya terdampar di wilayah Buleleng. Perjanjian ini dibuat karena adanya Hak Tawan Karang yang dimiliki raja-raja Bali, yaitu hak yang diberikan kepada kepala desa untuk menawan perahu atau kapal-kapal beserta isinya yang terdampar di wilayah Kerajaan Buleleng. Pada tahun 1844 terjadi perampasan kapal-kapal Belanda di Pantai Prancah dan Sangsit. Belanda menagih perjanjian 1843, tetapi Kerajaan Buleleng menolaknya. Dan ini dijadikan alasan untuk menyerang Kerajaan Buleleng dan menguasai Bali Utara.
Belanda menyerang Kerajaan Buleleng sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1846, 7 Juni 1848 dan 19 April 1849. Perang Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelatik dan istrinya, Jero Jempiring, berhasil menggagalkan serangan Belanda yang pertama dan kedua. Pada serangan Belanda yang ketiga, yang dipimpin oleh Jenderal Andreas Victor Michiels, Belanda mengerahkan serangan penuh untuk menyerang Benteng Jagaraga. Hal ini menyebabkan I Gusti Ketut Jelatik dan pasukannya mengambil keputusan untuk melakukan perang puputan, yaitu perang hingga tetes darah penghabisan. Akhirnya Benteng Jagaraga dapat dikuasai Belanda dan I Gusti Ketut Jelatik dan istrinya, Jero Jempiring tewas pada serangan ini. Sejak inilah Belanda berhasil menguasai Bali Utara.
I.       SUMPAH PEMUDA
Sumpah Pemuda merupakan salah satu dari dua tonggak utama yang menandai lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928 menjadi awal kebangkitan nasional dimana kesadaran rakyat sebagai orang Indonesia mulai tumbuh. Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda sendiri merupakan dampak dari politik etis yang dipelopori dan diperjuangkan Douwes Dekker atau Multatuli.
Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang menegaskan cita cita berdirinya Negara Indonesia. Ikrar ini sebenarnya merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Batavia oktober tahun 1928 selama 2 hari yakni tanggal 27 hingga 28 oktober.
Adapun susunan kepanitiaan pada Kongres Pemuda II tersebut adalah:
 Sugondo Djojopuspito perwakilan dari PPPI sebagai ketua kongres.
 RM Joko Marsaid perwakilan Jong Java sebagai wakil ketua kongres.
 Muhammad Yamin perwakilan dari Jong Soematranen Bond sebagai sekretaris.
 Amir Sjarifudin perwakilan Jong Bataks Bond sebagai bendahara.
 Johan Mohammad Cai perwakilan Jong Islamieten Bond sebagai pembantu I.
 R. Katjasoengkana perwakilan Pemoeda Indonesia sebagai pembantu II.
 R.C.I Sendoek perwakilan dari Jong Celebes sebagai pembantu III.
 Johannes Leimana perwakilan Jong Ambon sebagai pembantu IV.
 Moh. Rochjani Su’ud perwakilan Pemoeda Kaoem Betawi sebagai pembantu V.
Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam 3 rapat, berturut-turut di gedung KatholiekeJongenlingen Bond (KJB), gedung Oost-Java Bioscoop dan rapat penutup di gedung Indonesische Clubgebouw. Lagu Indonesia Raya dilantunkan pada acara penutupan namun tanpa syair, hanya diminkan dengan biola oleh WR Supratman. Lagu tersebut disambut baik oleh pemuda. 
Kemudian kongres Pemuda II ini ditutup dengan mengumumkan hasil kongres yang ditulis oleh Moh. Yamin yang awalnya dibacakan oleh Soegondo lalu kemudian dijelaskan secara rinci oleh Moh. Yamin.
Rumusan hasil Kongres Pemuda II tersebut saat itu disebut Sumpah Setia. Adapun isinya dalam ejaan yang belum disempurnakan sebagai berikut:
Pertama: “Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.”
Kedoea: “Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.”
Ketiga: “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”
J.      BPUPKI
Pembentukan BPUPKI bermula ketika pada tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik mulai terdesak dimana berbagai pulau di sekitar Papua telah jatuh ke tangan Sekutu. Akibat serbuan yang dilakukan Sekutu melalui serangan udara ke kota-kota di wilayah Indonesia, seperti Ambon, Makassar, Manado, dan Surabaya menyebabkan pertahanan Jepang menjadi rapuh dan bayangan kekalahan makin nyata.
Adapun berdasarkan kondisi tersebut, Jepang masih berusaha menarik simpati rakyat Indonesia dimana melalui Perdana Menteri Kuniaki Kaiso, Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia di kemudian hari.
Untuk meyakinkan janjinya, pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah militer Jepang di Jawa di bawah pimpinan Saiko Syikikan Kumakici Harada membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.
Adapun yang ditunjuk sebagai ketua BPUPKI ialah dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dan dibantu oleh dua orang ketua muda, yaitu seorang Jepang (Syucokan Cirebon) dan R. P. Suroso serta diangkat pula sebagai Kepala Sekretariat BPUPKI yang dibantu oleh Toyohiko Masuda dan Mr. A. G. Pringgodigdo. BPUPKI beranggotakan 60 orang ditambah 7 orang.
Pelantikan anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang (Tenno Heika). Pelantikan dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan dua pembesar Jepang, yaitu Jenderal Itagaki dan Jenderal Yaiciro Nagano.
K.   PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Jepang menyerah kepada sekutu karena kota nagasaki dan hiroshima di bom oleh sekutu. mendengar berita itu , para golongan muda segera memaksa soekarno hatta untuk segera memproklamasikan indonesiaa,tetapi ada perbedaan pendapat dari golongan tua.akhirnya terjadilah peristiwa rengasdengklok. ahmad soebarjo datang ke rengasdengklok untuk menjemput soekarno. dirumah laksamana maeda diadakan sidang ppki dan perumusan teks proklamasi. akhirnya diputuskan proklamasi indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945 pagi hari di rumah soekarno, jalan pegangsaan timur no. 56
L.    PPKI
Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan sebagai gantinya jepang membentuk PPKI , 7 Agustus Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) yang bertanggung jawab melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan diadakannya pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia. secara resmi anggota PPKI ada 21 orang.