Rabu, 25 April 2018

Sejarah Peradaban Cina Kuno:1. Pemerintahan 2. Kemasyarakatan3. Ekonomi4. Kondisi lingkungan5. Kehidupan social budaya & kepercayaan6. Pencapaian ilmu dan teknologi7. Pengaruh peradapan cina8. Filsafat cina


Sejarah Peradaban Cina Kuno:
 Bagian dari Peradaban Kuno di Dunia Peradaban Cina adalah beradaban tertua yang hingga sekarang masih bisa dirasakan. Cina memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban dunia. 
Hal itu bisa dilihat dari artefak-artefak yang ditinggalkan atau falsafah yang ditinggalkan. Sebagai salah satu peradaban besar, tentu saja sangatlah perlu untuk mengetahui sistem politik, ekonomi dan masyarakat pada masyarakat Cina. Periodisisa sejarah Cina adalah:
  1. Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang digunakan ketika keakaisan Cina kuno masih berkuasa adalah sistem pemerintahan yang sentralistik. Sistem sentralistik ini bisa disetarakan dengan sikap absolutisme monarki. Sehingga dalam pelaksananany timbullah istilah “semua tanah adalah tanah raja dan semua orang adalah milik raja”.
Dalam pelaksanan pemerintahn raja juga memabgi tugas-tugas bawahan. Pada masa kekaisaran kaisar terdapat enam orang bawahan. Enam orang bawahan inilah yang akan melaksanakan perintah raja. Enam orang itu memiliki tugas: menteri surga, pembuat kebijakan; menteri bumi, menteri berkenaan dengan pendidikan; menteri musim semi, menteri berkenaan dengan pengadilan agama; menteri musim panas, meneteri berkenaan dengan administrasi keseharian; menteri menteri musim gugur, menteri berkenan dengan penjatuhan hukuman; menteri musim dingin, menteri yang berkenaan dengan logistik negara, termasuk pembiayaan proyek besar. Tiap menteri memiliki staff ratusan dari bagian-bagian. Kaisar jug amengontrol enam kekuatan militer, setiap regional memiliki tiga, dua atu satu yang disesuaikan dengan wilayah.
  1. Kemasyarakatan
Sistem keluarga Cina dipengaruhi oleh paham kekeluargaan Konfusius. Menurut Olga Lang, orangtua dalam sistem keluarga Cina berkewajiban mengajari anggota keluarganya tentang mekanisme Negara agar mereka bisa menerima ororitas Negara. Lucian Pye melihat bahwa kultur politik Cina menekankan interpendensi antara pemerintah dan keluarga. Karena, dalam masyarakat tradisional Cina, keluarga berperan untuk mengurangi kekacauan dalam institusi-institusi public, orangtua selalu menekankan order sosial dan kesejahteraan setiap anggota keluarga.
  1. Ekonomi
Ekonomi Cina dibangun berdasarkan ekonomi agrarian. Ekonomi agrarioa tyang memiliki system feodalistik. Sistem bahwa penguasaan tanah memiliki peranan penting.
Pentingnya pertanian bagi Cina telah membawa perubahan pada sisitem teknologi pertanian juga. Sisitem pertanian yang diterapkan Cina pada waktu itu telah mengenal adanya sistem irigasi, rotasi tanaman pertanian, dan penggunaan hewan sebagai alat pertanian.
Cina juga tidak tergantung pada pertanian saja, namun telah mengembangkan hasil peternakan. Peternakan yang berkemabng dicina meliputi peternakan domba, kambing dan sapi. Selain adanya binatang ternak setiap penduduk juga memilki hewan untuk dipelihara, seperti lembu janta, babi dan ayam. Perekonomian Cina juag dibantu dengan adanya perburuan yang dilakukan penduduk.
Tidak hanya pertanian, Cina juga mengembangkan sistem perdagangan dengan dunia luar. Cina telah menjalin hubungan dagang pertama kali dengan melakuakn transaksi di sekitar Cina bagian utara dan laut Cina selatan. Perdagang yang dilakuakn berupa perdagangan besi, timah, cangkang penyu, dan produk kerajinan tangan. Dengan adanya perdagangan maka terjadilah pekembangan teknologi peleburan besi, munculnya kota-kota dagang, dan penggunaan uang.
  1. Kondisi lingkungan
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dataran rendah pada aliran sungai Hwang Ho memiliki tanah yang subur, begitu juga dengan lembah sungai yang berada dihilirnya (hilir sungai Hwang Ho dan Yang Tse). Sungai Hwang Ho memiliki panjang 5.464 km, sungai ini merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok setelah Sungai Panjang (Yang Tse ). Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He).  Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur  kuning  sepanjang  alirannya.   Sungai  ini  bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun  di  Tibet  dan  mengalir  melalui  daerah  Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah  dan  bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal.
Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair  akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
  1. Kehidupan social budaya & kepercayaan
Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada:
Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi.
Kekuatan alam.
Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina adalah:
Dinasti Shang
Dinasti Chou
Dinasti Chin
Dinasti Han
Dinasti Tang
Dinasti Shung
kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat Tiongkok berdasarkan ajaran-ajaran filsafat, ajaran filsafat Tiongkok mengajarkan tata cara hidup bertuhan, bernegara, bermasyarakat dan berkeluarga. Para filsuf yang memberikan dasar kepada sistem kepercayaan di Tiongkok yaitu:
a. Kong Fu-Tse (551-479 SM)
Ajaran yang dibawa adalah Kongfusianisme. Ajaran ini berkisar pada masalah pemerintahan dan keluarga. Menurut Kong Fu Tse, masyarakat terdiri atas keluarga-keluarga. Ini merupakan prinsip keseimbangan hidup dan penempatan fungsi serta kedudukan setiap orang dalam hidup bernegara dan bermasyarakat.
b. Lao Tse (605-531 SM)
Ajaran yang di bawa disebut Taoisme. Inti dari ajaran ini bahwa orang harus mengikuti jalan (Tao) menurut alam dan menolak kehidupan duniawi. Oleh karena itu, penganut Taoisme harus dapat memikul penderitaan dengan hati yang tabah dalam keadaan bagaimanapun.
c. Meng Tse (372-289 SM)
Ajaran yang dibawa Meng Tse mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia itu baik. Manusia memiliki sifat jahat karena terbentuk oleh pemerintahan yang buruk dan kacau. Menurutnya, rakyat berhak memberontak dan menumbangkan pemerintahan yang ada seandainya kaisar tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat.
d. Percaya Kepada Dewa
Sebelum Kong Fu-Tse dan Meng-Tse menyebarkan ajarannya, bangsa Tiongkok percaya terhadap para dewa. Memreka memuja dan menganggap dewa-dewa memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tinggi adalah :
Feng-pa (dewa angin)
Lei-Shih (dewa angin taufan)
T’ai Shan (dewa penguasa bukit suci)
Ho-po (diberi sesajen oleh pendeta perempuan dengan mempersembahkan gadis jelita)
e. Upacara Religi
Pada masa Dinasti Qin, dalam upacara keagamaan menggunaan bejana, guci, mangkok, dan giok. Hal ini dianggap agar mereka mampu hidup kekal.
Pada masa Dinasti Han, sudah dikenal tata cara pemakaman yang menggunakan batu giok.
Pada dasar nya Pandangan Berfikir orang Cina selalu mengembalikan hakekat keharmonisan antara kehidupan “langit” (alam gaib) dan kehidupan di bumi (Alam Dunia Nyata). Mereka percaya bahwa alam semesta ini sebagai akibat dari inkarnasi kekuatan alam. Alam di kuasai oleh spirit spirit yang kekuatannya luar biasa. Menurut dasar pikiran orang Cina, seluruh fenomena alam dapar di bagi menjadi dua klasifikasi yaitu “Yin” dan “yang”  yang Berarti Positif dan Negatif. Dalam Kehidupan orang  Cina ada tiga ajaran yang mereka anut yaitu : Taoisme, Konfucianisme, dan Buddha yang suka disebut juga Tridharma.
  1. Pencapaian ilmu dan teknologi
Sistem ilmu pengetahuan masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
Pada masa Dinasti Shang, terdapat pengetahuan dalam ketrampilan berperang
Pada masa Dinasti Han, terdapat Seismograf yang pertama (alat pencatat getaran bumi di waktu terjadi gempa)
Pada masa Dinasti Han, terdapat Gnomon (alat penunjuk kedudukan matahari untuk mengetahui waktu)
Pada masa Dinasti Han, sudah mengenal sistem pengawetan mayat.
Masyarakat Tiongkok kuno memeliki banyak ahli ilmu astronomi, sehingga muncul dan berkembang sistem penanggalan
Sistem teknologi masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
Pada masa Dinasti Shang, pertanian telah menggunakan sistem pengairan dan astronomi
Pada masa Dinasti Han, kepandaian membuat kertas dari kulit kayu dan kain-kain tua
Pada masa Dinasti Shang, sudah mampu membuat senjata dan peralatan dari perunggu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya : lonceng, pisau, dan bejana ritual.
Di wilayah Tiongkok, orang-orang mampu mengolah barang-barang tambang untuk memenuahi kebutuhan masyarakat, terutama perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata dan lainnya.
  1. Pengaruh peradapan cina
adanya kepercayaan tentang nasib dan peruntungan yang didasarkan pada kejadian yang terjadi pada tubuh, seperti kepercayaan dalam membaca garis tangan.
- lahirnya makanan-makanan yang berasal dari cina, seperti bihun, mie, capcay, tahu , kecap, dll
- baju adat betawi yaitu baju koko berasal dari cina
- islam yang datang ke indonesia ada yang berasal dari cina, terutama pada masa dinasti tang dan dinasti ming.
- banyaknya jenis batik yang menggunakan pola satwa cina, seperti naga, burung poenix, kura-kura, kilin, dll.

  1. Filsafat cina
Perkembangan Awal Filsafat Cina
Berdasarkan penemuan arkeologis, Cina Kuno itu sudah ada sebelum periode Neolitik (5000 SM) baik di sebelah timur laut dan barat laut. Pada periode tersebut, kehidupan komunitas suku berpusat pada penyembahan dewa-dewa leluhur dan dewa-dewa alam. Yang dikenal pada periode ini adalah budaya Yangshao, Dawenko, Liangche, Hungsan, benda-benda yang dikeramatkan dan tempat penyembahan.
Pada masa budaya Lungshan (2600 SM-2100 SM), yakni pada saat Raja Yao dan Shun memerintah, kebudayaan Cina yang berpusat pada pengorbanan yang ditujukan bagi roh-roh alam dan nenek moyang tersebar ke daerah Henan, Shandong dan Hubei. Mereka terintegrasi dalam sebuah keadaan politis yang tersatukan, Xia. Ada juga tentang praktek li (ritual) dalam bentuk penghormatan kepada nenek moyang.
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas filsafat Cina. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang membedakannya dari filsafat India dan Yunani.
Pada masa hidup mereka, negeri Cina dilanda kekacauan yang nyaris tidak pernah berhenti. Pemerintahan Dinasti Chou mengalami perpecahan dan perang berkecamuk di antara raja-raja kecil yang menguasai wilayah yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya rakyat sengsara, dihantui kelaparan dan ratusan ribu meninggal dunia disebabkan peperangan dan pemberontakan yang bertubi-tubi melanda negeri. Tiadanya pemerintahan pusat yang kuat dan degradasi moral di kalangan pejabat pemerintahan mendorong sejumlah kaum terpelajar bangkit dan mulai memikirkan bagaimana mendorong masyarakat berusaha menata kembali kehidupan sosial dan moral mereka dengan baik.

BUDAYAKAN TERIMA KASIH PADA KOLOM KOMENTAR JIKA TUGASMU TERSELESAIKAN !!!


2 komentar:

  1. blognya para pecinta ayam jago se indonesia
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus